Oleh
Guntur Bisowarno S.Si., Apt.
Pimpinan dan Founder Father GPMA
Poros Utama Gunung Arjuno - Bromo dan Semeru
tinggal di Pertigaan Purwosari Pasuruan
085235807140
AIR / BANYU
AIR tergolong ke-3 dari 3, dinding pembatas warananya dzat, yang mengeluarkan 3 (tiga) energi misteri daya hidup, terejawwantah dalam tingkatan kijab atau dinding batasan energi yang antara lain;
a) Kijab embun air hidup, intisari murni misteri daya hidup yang menjadikan keberadaan Suksma
b) Kijab Nurasa/Cahaya Rahsa, intisari murni misteri daya hidup yang menjadikan keadaan Rahsa
c) Kijab Nur Cahaya/ Cahayanya cahaya, yang terang benderang tanpa bayangan intisari murni misteri daya hidup yang menjadi keberadaan Atma= Roh
Keseluruhan
dinding pembatas/warana tersebut diatas
berada menyatu tunggal dalam
Insan Kamil,
artinya wujud nyata kesempurnaan manusia,
oleh karenanya
jangan uwas sumelang atau bimbang dan ragu lagi,
sebab keberadaan bale
arassy, lokil makful, kalam teraju,
jembatan sirotolmustakhim,
surga, neraka, bumi, langit alam semuanya
seisinya yang kelihatan dan tak kelihatan
semuanya sudah terliputi dan
dipertanggung jawabkan didalam warana,
yang teramati oleh Dzat kita yang
maha agung,
tergelar menjadi keindahan sifat-sifat yang esa/tunggal,
memperjelas dan mempertegas af’al/pakerti kita yang sempurna.
Jelasnya
seperti ketika Hyang Maha Suci berkehendak
mewujudkan Sifat-Nya,
disebutkan sebagai Adam,
yang berasal dari 4 (empat) anasir 1. bumi, 2.
api, 3. angina, 4. Air
* ) Padhepokan Tribuwana Langgeng
Gerakan Penghijauan Mata Air adalah Gerakan Pemberdayaan Jiwa Masyarakat Merdesa
Merdesa artinya Berdaya Berkelanjutan.
Mereka yang sudah menemukan dan mengenali keberadaan JIWA mereka,
sebagaimana yang ada di risalah dan panggilan misteri daya hidup,
di dalam esensi dan spirit lagu Indonesia Raya,
"Bangunlah JIWAnya Bangunlah Badannya, Untuk Indonesia Raya..."
Jiwa meminta gerak keseimbangan dan harmonisnya,
justru dalam keMERDEKAan sikap hidup dan Jati Diri Mereka,
mereka memiliki Pengetahuan, Perhatian dan Pencerahan tersendiri,
sesudah Merdeka selayaknya Mahardika, dan Merdeka,
(Maharnya apa Dikau Merdeka, buktinya apa Dikau Merdeka)
Ada Ungkapan ... Kita Menemukan JAWAban...
rupa-rupanya JAWA adalah JAWAban..
alih alih juga muncul dalam Ungkapan KeWAJIban..
rupa-rupanya WAJI - JIWAlah yang bisa memahami dan mengerti
Ke-WAJI-ban yang merupakan TUGAS AMANAH JIWA JAWAbannya
JIWA yang memiliki JAWAban atas Tugas Hidupnya.
Tugas Hidupnya untuk berperan serta dalam
penyelenggaraan Ketersediaan Mata Hidupnya, Mata Airnya>
Mata Oksigennya, Mata Udaranya.
Mata Ae Nawa dalam Bahasa Jepangnya.
Mata Najwa dalam Bahasa Arabnya.
Mata Cita dalam Bahasa Pertemuan Coencidence yang Luar Biasa.
Mata Air _ Mata Hidup dan Tugas Hidup
Ada Ungkapan "Banyu Wayu Sewindu Cacahe"
Air Tersimpan di Jantung Kantung Gentong Sumber Mata Air, 8 Tahun Lamanya.
Menyimpan Jumlah Air yang Banyak di Titik Utama Titik Gerbang Sumber Mata Air
Menyimpan Jumlah Udara yang Banyak di Titik Utama Daya Misteri Hidupnya.
Menanam Pohon adalah Menanam Air
Menanam Pohon adalah Menanam Udara
Menanam Pohon adalah Menanam Oksigen
Sumber Mata Air adalah Sumber Mata Hidup
Sumber Daya Air adalah Sumber Daya Hidup
Sumber Mata Udara adalah Sumber Daya Misteri Hidup Sesungguhnya
Ini Bahasa Jiwa
Ini Bahasa Batin Yang Tercerahkan
Ini Bahasa Kesadaran Jiwa Yang Telah Menemukan Cahaya Kebenaran-Nya,
dalam Raganya adalah Cahaya Kesadaran Jiwanya,
dalam Tindakan Sadar dan Kesadaran Tindakannnya,
yang nampak dalam Proses Pemberdayaan Dari Dalam Jiwanya,
untuk Terlibat Aktif,
untuk Berperan Aktif,
dalam Gerakan Penghijauan Mata Air;
Bukan semata mata karena Proyek dan Program.
Bukan semata mata karena Ikut-Ikutan.
Bukan semata mata karena Paksaan.
Namun Kesadaran Jiwanya
Namun Kesadaran Mata Hidupnya.
Namun Kesadaran Penuh Terjaga (ELING lan Waspodo) akan Tugas Hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar